
Selain anulir gol Kenji Adachihara pada masa injury time babak II sebagai puncak kekecewaan, pelatih Persib Bandung Jajang Nurjaman melihat ada beberapa keputusan lain dari wasit Solikin yang merugikan timnya. Akibat gol yang dianggap tidak sah tersebut Persib gagal meraih 3 poin dari tuan rumah Barito Putra di Stadion Demang Lehman, Martapura, Jumat (26/7) malam.
Pertandingan berakhir seri 2-2, kedua tim berbagi 1 angka. Dua gol Barito Putra dicetak Makan Kanote (19′) dan Djibril Coulibaly (36′-penalti). Persib membalas 2 gol oleh Abanda Herman (27′) dan Mbida Messi (87′).
Pada menit 90+2, Kenji memenangkan duel bola udara dengan kiper Dian Agus dan berhasil melesakkan bola ke gawang lawan. Namun wasit Solikin menyatakan gol itu tidak sah karena Kenji dinilai melakukan pelanggaran terlebih dahulu kepada penjaga gawang. Keputusan Solikin inilah yang mengundang reaksi keras dari kubu Persib.
Namun sebelum kejadian tersebut, coach Janur menilai ada insiden-insiden dari keputusan wasit yang tidak menguntungkan bagi timnya. Diantaranya adalah 2 kali pemainnya dinyatakan offside.
Kejadian lain yang dikatakan Janur cukup jelas terlihat adalah insiden satu menit sebelum gol Mbida Messi. Saat itu terjadi kemelut di depan gawang Barito Putra dan defender Dae Won Ha melakukan handsball di dalam kotak penalti. Namun tidak dinyatakan sebagai pelanggaran oleh Solikin.
“Sebelumnya kita juga melihat banyak pelanggaran yang janggal. Banyak sekali pelanggaran lawan yang tidak diberikan untuk kita. Pelanggaran handsball sebelum gol Messi. Udah kelihatan sekali puncaknya ya di gol ketiga Persib. Dia (wasit) tidak bisa mengelak lagi karena itu saat injury time kan sehingga mungkin dia berpikir Barito tidak akan bisa mengejar lagi. Semua lihat lah karena itu siaran langsung dan banyak sekali yang sms, mereka pendapatnya juga sama,” papar Janur ketika dihubungi Simamaung, Sabtu (27/7).
Keputusan untuk tidak mensahkan gol Kenji, membuat Persib harus rela berbagi 1 poin dengan tim Laskar Antasari. “Harus merelakan 2 poin yang sudah dirampok,” tambah Janur.