Tahun ini kali pertama Abanda Herman melaksanakan ibadah puasa setelah menjadi mualaf pada April lalu. Pemain belakang Persib ini menyebut menahan rasa lapar adalah tantangan terberatnya. Kendati demikian, hingga hari ke-6 bulan Ramadhan ini, Abanda belum pernah batal puasa.
Rasa lapar dirasakan Abanda cukup berat di hari pertama puasa. Abanda harus beradaptasi dengan menjalani puasa selama lebih dari 12 jam. Dan pemain asal Kamerun ini mampu menahan rasa haus dan laparnya hingga adzan Maghrib berkumandang.
“Terasa beratnya karena lapar sekali,” ucap Abanda saat ditemui usai latihan Senin (15/7) sore kemarin di lapangan Futsal Asia Afrika.
Setelah berhasil mengatasinya, Abanda mengaku tidak merasa kesulitan menjalani puasa di hari kedua dan seterusnya. Ia berharap bisa menjalani ibadah puasa satu bulan penuh. “Hari kedua, ketiga sampai sekarang sudah terbiasa,” imbuh pemain dengan nomor punggung
Awal Ramadhan dilalui Abanda di Jakarta. Ia mengaku selalu keluar membeli makan, baik untuk buka puasa maupun sahur. “Untuk buka puasa dan sahur paling beli. Beli masakan padang,” katanya.
Kemarin adalah latihan perdana Persib di bulan puasa. Meski latihan tanpa air minum, Abanda mengaku tidak mengalami kesulitan.
“Engga ada kesulitan latihan. Biasa aja. Aku bisa nahan (rasa letih). Fisik juga oke,” tutupnya.